Dandim Jogja Membagikan Takjil Di Wilayah Kemantren Kraton
Yogyakarta - Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Letkol Inf Arif Setiyono, S.I.P., M.H.I., bersama Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXIV Dim 0734 Kota Yogyakarta, Ibu Dwi Arif Setiyono, dibantu oleh Danramil 11/Kraton, Mayor Cpm (K) Septi Rahmawati, S.H., M.H., beserta Anggota Koramil, Persit KCK Ranting 12, Abdi dalem Kraton, Linmas dan paguyuban pedagang kraton berbagi kebahagiaan dengan membagikan takjil kepada pengendara roda 4, Roda 2 maupun warga pejalan kaki yang melintas di depan Markas Koramil 11/Kraton di Jl. Alun Alun Kidul, Patehan, Kem. Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (26/3/2025).
Komandan Kodim 0734/Kota Yogyakarta, Letkol Inf Arif Setiyono, S.I.P., M.H.I., mengatakan, bahwa kegiatan sosial ini sebagai ajang berbagi kepada masyarakat dan salah satu bentuk ibadah. Kita di sini murni beribadah, dan saling memberi dengan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat, terlebih ini bulan Suci Ramadhan dimana kita berlomba-lomba untuk mencari pahala.
"Dengan adanya kegiatan berbagi takjil ini, diharapkan dapat membantu warga muslim yang berpuasa dalam perjalanan untuk sekedar berbuka puasa, sebelum mereka sampai ke tujuannya masing-masing dan juga dapat mempererat tali silaturahmi serta memperkuat ukhuwah islamiyah, sehingga kedekatan antara TNI bersama masyarakat semakin baik," ujarnya.
Selain itu, Dandim juga mengajak untuk melestarikan kearifan lokal dengan memperkenalkan Busana adat Keraton Yogyakarta memiliki keunikan dan makna filosofis yang mencerminkan kekayaan budaya dan peradaban Yogyakarta. Kita harus menjaga dan melestarikan budaya yang diturunkan dari nenek moyang kita dapat diwariskan kepada generasi berikutnya sebagai bagian penting dari identitas dan kekayaan budaya kita yang tak ternilai harganya. Semakin kita melestarikan budaya Indonesia, maka kita akan semakin mengenal aneka ragam budaya Indonesia. Kalau sudah mengenal dengan baik, akan menumbuhkan rasa berbangga terhadap apa saja yang ada di Indonesia.
"Ada hal yang unik disini, dimana kami mengajak turis asing yang sedang melintas untuk ikut membagikan takjil. Tidak sedikit pengguna jalan yang salah fokus dengan tampang bule, sesekali mereka tampak tertawa karena terlihat aneh. Hal ini bertujuan supaya turis asing ini mengenal budaya dan kearifan lokal di Indonesia khususnya di Jogja selama Ramadhan," pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar