Yogyakarta - Lima
tahun lamanya Nenek Suratmi hidup sendirian di rumah tak layak huni di Gampingan
RT 48 RW 11 Kelurahan Pakuncen, Kemantren Wirobrajan Kota Yogyakarta semenjak
suaminya meninggal karena sakit ginjal dan sesak nafas yang tidak bias
tertolong.
Di rumah yang berlokasi di
pinggir Sungai Winongo dengan ukuran hanya 3x4 meter. bentuk bangunannya pun hanya
persegi, tak ada sekat kamar maupun dapur, ditambah atap yang sudah pada bocor
sehingga air masuk kalau hujan Suratmi menghabiskan sisa hidupnya dengan
kesendirian.
Melalui program sasaran
fisik Satgas TMMD reguler Kodim 0734/Kota Yogyakarta kini nenek berusia 65 tahun
itu bisa sedikit bernafas lega karena rumahnya sudah dibangun oleh pihak TNI
dan sudah bisa ditempati.
"Sebelum suami saya meninggal
di rumah ini saya tinggal bersama suami. Namun karena suami saya menderita
sakit ginjal dan nafas yang sudah serius, akhirnya suami saya meninggal. Sudah
lima tahun saya tinggal sendirian di rumah ini,” kata Suratmi. Jumat (3/7/2021).
Selama Lima
tahu tersebut untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari Suratmi menjadi buruh
serabutan. Kadang menjadi buruh cuci keliling, kadang memulung, kadang nyetrika
di rumah tetangga dengan hasil yang tidak seberapa. Melihat kondisi yang
demikian, tetangga banyak yang merasa iba dan memebiri bantuan.
“Dalam
sehari kadang mendapat Rp. 15.000,- kadang Rp. 20.000,- ,,cukup tidak cukup ya
harus cukup,” ucapnya.
Kini rumah itu sudah selesai
direhab oleh pihak TNI dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Menjadi sasaran program TMMD Kodim Jogja dari survei para Babinsa yang kemudian
di musyawarahkan melalui Murenbang Kelurahan, Kemantran sampai Musrenbang
tingkat Kota.
Kini rumah Suratmi sudah
selesai dibangun oleh Satgas TMMD, dinding dengan menggunakan batako dengan
tinggi 2,5 Meter dengan atap berbahan asbes. Untuk memperkuat bangunan dinding
tersebut diplester dan di cat supaya lebih indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar