Yogyakarta – Salah satu kewajiban sebagai generasi muda adalah melestarikan tradisi maupun budaya yang sudah ada. Seperti halnya tradisi Kupatan yang merupakan salah satu tradisi keagamaan yang berhubungan dengan tradisi Islam. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk warisan budaya leluhur yang sampai sekarang masih dilestarikan.
Pada hari Sabtu, (07/05), Bati Tuud Koramil 09/Mantrijeron Pelda Warjiman menghadiri undangan "Upacara Adat Kupatan” dengan peserta Bergodo Niti Manggolo, gunungan kupat dari Kp. Suryowijayan, Kp. Gedongkiwo dan Kp. Dukuh. Pada kesempatan tersebut sekaligus digunakan Pelda Warjiman untuk menyerahkan sabun cuci tangan yang diterima Takmir Masjid Jami' Tawangsari Dukuh Gedongkiwo Mantrijeron Yogyakarta.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh KGB Yudhoningrat (wakil Keraton), Dra. Endang Widuri, Mantri PP Mantrijeron Kundha Kebudayaan DIY, Kapolsekta Mantrijeron, Bati Tuud Koramil 09/Mantrijeron, Lurah Gedongkiwo dan Tokoh Masyarakat Gedongkiwo.
Pelda Warjiman mengatakan, "Kegiatan perayaan Kupatan biasanya dilakukan 7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Hal ini merupakan perwujudan rasa syukur setelah mengerjakan puasa satu bulan penuh dan disempurnakan dengan puasa sunah enam hari di bulan Syawal."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar