Yogyakarta - Danramil Kraton Mayor Caj (K) Erni Sudarwati mengikuti sosialisasi dan seminar Yogyakarta Menuju Warisan Budaya Dunia bertempat di Aula Madugondo Kemantren Kraton. Kegiatan ini diikuti oleh ASN lingkup Kemantren Kraton, Koramil Kraton, Polsek Kraton, perwakilan warga masyarakat dan Linmas Kemantren Kraton. Rabu (3/8/2022).
Dengan sosialisasi ini diharapkan kepada masyarakat agar dapat ikut menyebarluaskan informasi tentang garis sumbu filosofi Yogyakarta melalui media sosial. Perlu diketahui bahwa Yogyakarta akan diajukan atau didaftarkan sebagai warisan Dunia ke UNESCO dan rencananya pada tanggal 22 Agustus mendatang akan ada kunjungan delegasi UNESCO ke Yogyakarta.
Sebagai pembicara seminar adalah Dr. R. Stevanus Christian Handoko dari DPRD DIY yang menjelaskan tentang posisi Zona yang akan menjadi warisan budaya dunia adalah merupakan kawasan inti yang masuk di wilayah kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta.
“Kawasan inti tersebut adalah jalan Margo Utomo, jalan Malioboro, jalan Margo Mulyo, Kraton dan Panggung Krapyak. Batasnya di sebelah Utara Tugu Pal Putih, Selatan Panggung Krapyak, timur kali Code dan barat kali Winongo,” ucap Dr. R. Stevanus.
Lebih lanjut Dr. R. Stevanus mengatakan tentang Garis sumbu filosofi Yogyakarta di bangun oleh Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengkubuwono I sebagai arsiteknya yang pikirannya sudah mendunia. Dalam garis sumbu filosofi menerangkan tentang fase siklus hidup manusia dari mulai lahir sampai dengan kematian atau tidak ada yang abadi.
“Fase tersebut dimulai dari Panggung Krapyak ke Kraton sebagai fase lahir hingga dewasa dan dari Tugu Pal Putih ke Kraton sebagai fase dewasa menuju kematian," pungkas Stevanus C. Handoko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar