JOGJA - Anggota Babinsa Kelurahan Bausasran, Koramil 04/ Danurejan, Pelda Purwanto dan Serma Nanang Triyono melaksanakan pengecekan terhadap anak stunting di Wilayah Kelurahan Bausasran, Selasa (13/09/22)
Pelda Purwanto mengatakan, pengecekan anak stunting tersebut dengan cara bertemu langsung dengan anak yang mengalami gizi buruk. Selain itu dengan mendatangi rumah anak stunting sebagai upaya memberikan edukasi dan konsultasi kepada orang tua anak.
Stunting itu sendiri berarti keadaan tubuh yang sangat pendek, atau dalam bahasa jawa disebut kuntet. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi.
Faktor stunting bisa dari pola makan yang sulit bahwa anak-anak cenderung tidak makan teratur dan sedikit dalam asupan makanannya. Bayi yang mengalami stunting, tentunya peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mengetahui makanan apa saja yang cukup dan bergizi tinggi,” jelas Pelda Purwanto.
Pada kesempatan tersebut Kepala Puskesmas Danurejan II dr. Ida Novirawati mengatakan, ada beberapa cara untuk mencegah stunting salah satunya yaitu pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada Ibu hamil.
Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Anak stunting penyebab utamanya asupan gizi. Masyarakat, umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan.
Pemahaman keliru itu, kerap menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun." Jelas dr. Ida Novirawati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar